--> Skip to main content


  

4 Alasan Kenapa Saat Ini Sinemart Lebih Unggul Ketimbang AS Production

Bagi penggemar sinetron, kalian tentunya tahu kalau stasiun TV yang paling banyak menghadirkan sinetron hanya ada 2, yaitu SCTV dan RCTI. Keduanya pun seperti bersaing untuk mendulang rating melalui sinetron-sinetron unggulan mereka.

Saat ini, baik SCTV maupun RCTI mengandalkan Production House masing-masing -- guna memproduksi sinetron. Di SCTV, kita tahu kalau mereka mengandalkan 3 PH, yaitu AS Production, Screenplay dan Starvision -- namun yang paling dominan adalah AS Production. Sedangkan di RCTI -- saat ini hanya mengandalkan 1 PH, yaitu Sinemart Pictures -- sebagai 'produsen' sinetron mereka. Alhasil, terjadi pertarungan sengit antara SCTV vs RCTI -- yang diwakili oleh AS Production vs Sinemart.

Kalau melihat dari rating, Akhir-akhir ini, terlihat jelas kalau sinetron produksi Sinemart jauh lebih unggul ketimbang sinetron produksi AS Production.

Mengapa bisa demikian?

alasan kenapa sinemart lebih unggul ketimbang as production
©Sinemart Pictures vs AS Production

Dalam beberapa bulan terakhir, tercatat ada 4-5 sinetron produksi Sinemart yang selalu masuk 10 besar rating acara TV Indonesia. Sebaliknya, sinetron produksi AS Production justru kesulitan untuk menembus 10 besar. Mereka bahkan kalah bersaing dengan acara-acara di Indosiar, ANTV, Trans TV maupun MNC TV. Hal ini jelas menggambarkan kalau (sementara ini) Sinemart lebih unggul ketimbang AS Production.

Melihat fenomena ini, Selebshop.com mencoba memberikan analisa dan opini -- mengapa Sinemart lebih unggul ketimbang AS Production.

Berikut ini, ada 4 alasan yang membuat Sinemart bisa 'mengungguli AS Production. Silahkan disimak baik-baik.


1. Kecepatan Alur Cerita
Kecepatan alur cerita menjadi alasan kenapa Sinemart yang alur ceritanya lebih lambat -- justru lebih baik ketimbang ASP yang alur ceritanya terlalu cepat.
Di sini kita berbicara tentang sinetron, bukan film. Jadi, alur cerita yang santai cenderung lebih mudah dinikmati. Sebaliknya, alur cerita yang terlalu cepat -- membuat kesan tergesa-gesa. Selain itu, cerita selanjutnya akan membosankan, karena klimaks sinetron yang terlalu cepat hadir.
Kesimpulannya, dalam sinetron -- alangkah baiknya agar PH 'menghemat' alur cerita di setiap episodenya, agar perkembangan cerita lebih santai dan mudah dinikmati.

2. Cara Menamatkan Sinetron
Keunggulan Sinemart juga terlihat dalam hal 'menamatkan' sinetron. Ketika sinetron tersebut memiliki rating buruk, meskipun tayang tak sampai sebulan -- Sinemart tetap berusaha memberikan ending yang menarik. Sebagai contoh, bisa dilihat dari sinetron Rajawali, kemudian yang tayang lebih dari sebulan yaitu sinetron Jakarta love Story.
Sebaliknya, ASP -- ketika sinetron tersebut ratingnya buruk, maka akan hilang dari peredaran. Sebagai contoh, bisa dilihat pada sinetron Bidadari Takut Jatuh Cinta, Gerobak Cinta Wakwaw, ISTI dan lain sebagainya.

3. Mempertahankan prospek Sinetron
Keunggulan Sinemart adalah, dalam hal mempertahankan prospek sinetron. Ketika suatu sinetron pernah berjaya, kemudian turun ratingnya, Sinemart tak langsung menamatkannya. Mereka lebih memilih mempertahankan sinetron tersebut, dan berharap bisa bangkit lagi.
Sebagai contoh, sinetron 7 Manusia Harimau yang sempat berjaya, kini sedang turun ratingnya -- tetap tayang di RCTI. Sebaliknya, ASP justru menamatkan sinetron yang pernah memberikan kejayaan kepada mereka. Sebut saja GGS, Madun dan Pangeran.

4. Variasi Cerita
Untuk variasi cerita, sepertinya sinetron produksi Sinemart lebih variatif ketimbang sinetron ASP. Hal itu bisa dilihat dari hadirnya tokoh-tokoh baru dan konflik baru -- sementara tokoh-tokoh lama dan konflik lama juga tetap berjalan.
Sedangkan ASP, variasi cerita terlihat lebih minim -- dan kehadiran tokoh baru sejalan dengan 'hilangnya' tokoh lama. Artinya bukan menambah variasi cerita, melainkan menghilangkan konflik lama -- dan menghadirkan konflik baru.


Dari keempat poin di atas, memang membuktikan bahwa sinetron produksi Sinemart bisa berjaya di rating acara TV Indonesia. Sebaliknya, sinetron produksi ASP sepertinya sedang turun. Kalaupun ratingnya bagus, biasanya sinetron ASP tidak bertahan lama. 

Dalam hal ini, ASP sepertinya perlu 'belajar' dari kejayaan sinetron Tukang Bubur Naik Haji produksi Sinemart yang sudah tayang lebih dari 5 tahun. Padahal, sinetron tersebut sudah lama ditinggal tokoh utamanya yaitu 'Si Tukang Bubur' -- namun ratingnya tetap memuaskan.

Pertanyaannya sekarang, kamu lebih suka Sinemart atau AS Production?

Silahkan berikan komentarmu ya guys ;). (af)


(Disclaimer: artikel di atas hanyalah opini/pendapat dari Fahrurr Aji, seorang pengamat dunia entertainment)


Baca Juga