--> Skip to main content


  

Deddy Corbuzier: Sosial Media Itu 'Jahat'!

Beberapa waktu yang lalu, Deddy Corbuzier sempat menyinggung tentang era masa kini yang didominasi oleh media sosial. Memang betul, kalau media sosial itu memiliki sisi positif yakni bisa berinteraksi dengan fans, idola atau para sahabat meskipun dari jarak yang jauh. Namun, media sosial juga memiliki sisi negatif yang sangat 'jahat'.

Seperti apakah?

Dedy corbuzier sosial media chika
Chika dan Dedy/Instagram

Bagi yang bisa memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat mungkin bukan masalah. Yang jadi masalah adalah penyalahgunaan sosial media yang akhir-akhir ini marak terjadi.

Sebagai contoh, para hat*rs yang tak segan menghina dan mencibir public figure yang tak disukainya dengan kata-kata yang kasar. Tidak ada filter, tak ada pengawasan dan tak ada kontrol dalam media sosial. Hal itulah yang membuat orang-orang 'kebablasan' dalam mengekspresikan kebebasan.

Menanggapi akan hal itu, mentalist Deddy Corbuzier berasumsi bahwa media sosial kini menjadi ajang caci maki dan fitnah dari suatu individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lain.

"Dengan media sosial sangat mudah untuk terjadi fitn*h dan diskrim*nasi," ungkap Deddy. Dengan kebebasan berpendapat melalui media sosial, menurut Deddy kini nilai-nilai sosial sudah tergeser. 

Bahkan orang nomor satu di Indonesia
menjadi tidak lagi dihargai. "Sosial media ini jahat. Mana ada Jokowi dipanggil Jokowi, Presiden hanya dipanggil nama bukan dengan awalan Pak. Seperti dahulu, Presiden Soekarno kita memanggilnya dengan Pak Soekarno," tegas Deddy di kediamannya, Bintaro,
Tangerang Selatan.

Kemudian Deddy menambahkan kalau kepentingan-kepentingan yang memang seharusnya dijunjung tinggi menjadi tidak ada artinya. "Apa yang tidak penting menjadi penting dan apa yang penting justru hilang," tutupnya.

Dengan adanya fenomena media sosial, seharusnya tiap individu harus memiliki kesadaran dalam mengekspresikan kebebasannya. Selain itu, aparat hukum harus lebih ketat dalam pengawasan agar tak terjadi hal-hal yang membuat pihak lain merasa dirugikan gara-gara media sosial. (AF)
Baca Juga