--> Skip to main content


  

Keren! Mantan Pedagang Asongan Ini Sukses Membangun Sekolah Gratis

Tak ada yang mustahil di dunia ini, karena Tuhan -lah Yang Maha Menentukan. Apalagi ketika kita memiliki niat dan tujuan yang mulia, maka kesuksesan akan mengalir begitu saja.

Hal itu tampaknya terjadi pada seorang pemuda yang pernah berprofesi sebagai pedagang asongan. Baru-baru ini, dirinya sukses membangun sebuah sekolah gratis bagi orang-orang yang tak mampu. Tentunya apa yang dilakukan pemuda tersebut benar-benar sesuatu yang mulia.

Lantas, seperti apakah kisahnya?


mantan pedagang asongan sukses membangun sekolah gratis
Ilustrasi dari Pixabay.com


Nama pemuda itu ialah Nur Fadli. Ia pernah menjadi pedagang asongan semasa kuliahnya. Dan kini sosok pemuda dari Dusun Manggis, Desa Sukorambi itu sukses mendirikan sekolah-sekolah gratis di wilayah pinggiran Kabupaten Jember.

Adapun inspirasi Fadli dalam mendirikan sekolah gratis itu didasari pada perjuangan semasa kuliahnya dulu yang cukup berat. Kala itu dirinya harus berjualan asongan di salah satu ruas jalan guna membiayai kuliahnya sendiri.

"Saya kuliahnya di UIJ (Universitas Islam Jember) fakultas Hukum," tutur Fadli, dilansir dari laman Wowkeren Detik.

"Saya tidak perlu malu berjualan asongan, bahkan saya tidur setiap harinya di gerobak asongan milik saya sendiri," tambah Fadli.

Fadli pun kerap prihatin dengan anak-anak di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Banyak dari mereka yang putus sekolah lantaran harus melalui jarak yang jauh dan jalur yang buruk, guna mencapai sekolah di daerah tersebut. Belum lagi keadaan ekonomi dari para orang tua yang tidak cukup untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Atas dasar itu, Fadli kemudian mendirikan sebuah sekolah beralaskan tanah dan berdinding anyaman bambu di Sukorambi.

Seiring waktu berjalan, Fadli total mendirikan lima sekolah gratis yang disertai 36 guru yang kini mengajar ribuan siswa.

"Sekarang sudah ada sekitar 36 guru di lima sekolah itu," kata Fadli.

"Saya menggratiskan seluruh biaya pendidikan bagi seluruh siswa, sementara gurunya saya beri uang pengganti transport Rp 15 ribu per tatap muka," tutupnya.


Well, apa yang dilakukan Fadli ini tentu sangat menginspirasi kita semua. Dia yang merupakan mantan pedagang asongan saja bisa melakukan hal-hal yang mulia, apalagi kita.

So, jangan menunggu kaya baru berbuat baik. Berbuat baiklah, niscaya kamu akan kaya. (fa)


Baca Juga