Mengerikan! Alat Makan Ini Terbuat Dari Tulang Belulang Manusia
Tulang belulang manusia, sudah sepantasnya untuk dikuburkan. Namun, apa jadinya kalau tulang-tulang tersebut tidak dikubur -- tapi malah dijadikan bahan pembuat alat makan?
Berikut ini cerita lengkapnya!
Dilansir dari laman Bintang.com, biasanya kita menemui alat-alat makan yang terbuat dari logam, tanah liat, batu, ataupun kayu. Namun kisah berikut ini sangatlah mengerikan, di mana ada seorang pengrajin keramik yang membuat alat makan dari tulang belulang manusia.
Dia adalah Justin Crowe dari Chronicle Cremation Design, sang pembuat alat makan dari tulang manusia.
Menurut cerita sang pengrajin, pandangan hidupnya mulai berubah pasca melihat sang kakek meninggal di rumahnya. Ia pun mulai terpikir untuk menciptakan sebuah karya seni yang berhubungan dengan kematian. Dan karya seni yang dimaksud adalah alat makan keramik.
Sejak saat itu, Justin mulai mengumpulkan tulang belulang manusia yang didapat dari dealer tulang ataupun dari kolektor benda-benda aneh.
"Saya membeli 200 tulang, masing masing tulang dari 200 orang yang berbeda," tulis Justin di Bored Panda.
Selain menggunakan tulang, alat makan buatan Justin juga menggunakan bahan bahan tambahan seperti tanah liat, silika, dan feldspar. Kemudian semua bahan diolah dan dicampur untuk membuat alat makan keramik.
Adapun waktu yang dibutuhkan Justin untuk membuat sebuah set alat makan untuk 8 orang adalah selama 4 bulan.
Lantas, seperti apa cara pembuatannya?
Berikut ini 3 foto yang menggambarkan proses pembuatan alat makan keramik dari tulang manusia, dilansir dari laman Bored Panda.
Tulang manusia yang akan dijadikan bahan tambahan untuk membuat alat makan keramik. (sumber: boredpanda.com) |
Meskipun terdengar aneh dan mengerikan, rupa-rupanya ide Justin cukup menarik perhatian banyak orang. Sebagian besar dari mereka adalah orang yang memiliki anggota keluarga yang telah tiada dengan hanya abu tulang yang tersisa.
"Daripada hanya memandangi gambar atau kremasi guci di rak, mereka ingin lebih interaktif untuk mewujudkan memori mereka ke dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah cara untuk membuat mereka jadi dekat," tutup Justin.
Well, bagaimana pendapatmu dengan 'kreatifitas' Justin di atas? (fa)