3 Penyebab Sosok yang Mendadak Viral, Bisa Mendadak "Redup"
Menjadi sosok yang viral (terkenal secara mendadak / menjadi buah bibir), merupakan keinginan sebagian besar orang.
Selain sering masuk TV, menjadi viral membuat seseorang 'berpotensi' untuk menjadi seorang public figure.
Bicara soal menjadi viral, meskipun bagus -- namun tak sedikit dari mereka yang viral -- tiba-tiba mendadak 'redup'.
Ada apa gerangan?
Tanpa berbasa-basi lagi, berikut ini akan dipaparkan 3 penyebab mengapa sosok yang viral -- tiba-tiba mendadak 'redup', yaitu:
Sebagian keviralan seseorang disebabkan karena tampangnya yang super ganteng / super cantik.
Namun tak semuanya juga seperti itu.
Nah, bagi mereka yang 'mendadak' viral karena tampang yang 'super' cantik / ganteng, maka keviralan tersebut akan sirna seketika -- apabila tak ada talenta yang bisa ditonjolkan.
Istilahnya adalah 'hanya menjual tampang'..
Jadi, suatu kewajaran apabila mereka yang terkenal karena kecantikan dan ketampanannya -- tiba-tiba sosoknya 'hilang dari peredaran'.
Mereka-mereka ini tak memiliki 'talenta yang bisa dijual', seperti:
- Menyanyi
- Modelling
- Akting
- Presenting
dan lain-lain.
Intinya mereka tak memiliki kemampuan di atas, hanya bermodal 'casing'.
2. Tergantikan sosok viral yang lainnya (siklus viralitas jangka pendek)
Entah kenapa, akhir-akhir ini 'siklus viralitas' berputar lebih cepat.
Berdasarkan riset, 'usia' keviralan seseorang hanya sampai sebulan (atau bahkan kurang).
Hal itu tak lepas dari adanya media sosial (seperti Instagram) yang bisa membuat 'siapa saja' bisa menjadi viral.
Alhasil, 'usia viral' seseorang menjadi semakin singkat, lantaran masih banyak sosok-sosok 'calon viral' lainnya yang sedang menunggu giliran untuk terkenal (antrian panjang).
Tidak heran kalau sosok yang viral bisa meredup begitu saja, lantaran tergantikan dengan 'sosok viral' yang baru.
Begitulah seterusnya yang akan terjadi...
The power of virality circle, just short time...
3. Tidak ada modal / manajemen untuk mempromosikan diri (menjaga eksistensi)
Dunia hiburan / keartisan tak sesimpel yang kamu bayangkan.
Misalnya kamu sudah terkenal / viral dan punya talenta yang mumpuni, belum tentu kamu bisa eksis di dunia hiburan.
Hal itu tak lepas dari kurangnya permodalan untuk mempromosikan talenta kamu, baik di layar kaca, media online, radio, dan media promo lainnya.
Untuk itulah kamu perlu bergabung dalam manajemen artis (lebih bagus lagi kalau ada manajemen yang mengajak kamu untuk bergabung).
Dengan tergabung dalam manajemen, maka talentamu akan dikelola dengan lebih profesional.
Manajemen artis memiliki koneksi yang bagus dalam hal mempromosikan talenta kamu.
Bahkan mereka juga memiliki 'banyak jalur' untuk kamu mendapatkan job seperti:
- Manggung
- Menjadi pemain sinetron / film
- Menjadi bintang iklan / brand ambassador
- Membawakan suatu acara (bagi kamu yang memiliki talenta di bidang presenting).
Dan lain sebagainya.
Meskipun terlihat lebih profesional, ada juga kekurangan apabila kamu tergabung dalam manajemen artis, seperti:
- Jatah honor kamu yang harus dibagi dengan manajemen
- Menjadi 'daftar tunggu' untuk dipromosikan / dicarikan job -- apabila manajemen tersebut memiliki banyak artis
- Kemungkinan adanya biaya (di awal) untuk masuk ke dalam manajemen artis (meski tak semua manajemen artis menerapkan hal seperti itu).
Baca juga:
Menjadi viral / terkenal memang terasa menyenangkan dan membanggakan.
Namun, jangan terlampau senang -- karena sifat viralitas kamu bisa saja (hanya) untuk jangka pendek.
Untuk itulah, banyak strategi yang harus kamu siapkan -- apabila suatu saat kamu menjadi terkenal / viral secara mendadak.
Tujuannya, agar 'usia' viralmu bisa menjadi lebih lama, dan bisa 'berkelanjutan'.
(af)