Kenapa Sensasi Bisa Mengalahkan Prestasi? Ini 3 Alasannya!
Akhir-akhir ini banyak artis yang terkenal karena sensasi. Bahkan meskipun ia minim prestasi, 'viralitas' sensasinya mampu membumbungkan namanya hingga dikenal lebih banyak orang.
Ironisnya, mereka yang terkenal karena sensasi justru lebih 'nyaring gaungnya' jika dibandingkan dengan mereka yang terkenal karena prestasi.
Bisa dibilang porsi keterkenalan dari sensasi sama dengan 9 banding 1 dibandingkan dengan porsi keterkenalan berkat prestasi. Ilustrasinya, jika ada 10 orang terkenal / viral, maka yang terkenal karena sensasi ada 9 orang -- sedangkan yang terkenal karena prestasi hanya 1 orang.
Lantas, apa penyebab sensasi bisa mengalahkan prestasi?
Jawabannya secara gamblang akan kami terangkan dalam 3 hal berikut ini!
Acara dengan konten berisi sensasi, aib, dan keburukan orang lain cenderung meraih rating yang tinggi -- jika dibandingkan dengan acara yang menghadirkan bintang tamu berprestasi dan penuh inspirasi.
Lihat saja, acara-acara gossip dan buka-buka aib semakin menjamur dan semuanya ditonton banyak orang (tak perlu kami sebutkan acaranya). Sebaliknya, acara-acara yang menghadirkan bintang tamu inspiratif (seperti Hitam Putih dan Kick Andy) justru memiliki penonton yang lebih sedikit.
Acara-acara yang dihadirkan stasiun TV biasanya menyesuaikan keinginan sebagian besar masyarakat Indonesia. Orientasi stasiun TV adalah bisnis, di mana rating-lah yang menjadi senjatanya.
Dengan menghadirkan acara gossip dan talkshow buka-buka aib, tentunya bisa meningkatkan rating stasiun TV yang bersangkutan.
Otomatis, sosok artis sensasional yang diberitakan akan melambung namanya, bahkan bisa mengalahkan nama artis yang berprestasi.
2. Si pembuat sensasi lebih mudah 'mempromosikan sensasinya' di medsos
Dengan kemajuan era digital, ada banyak 'tempat gratis' untuk para artis mengumbar sensasi mereka, salah satunya adalah melalui media sosial Instagram.
Banyak artis yang tidak sungkan-sungkan mengumbar kisah hidup mereka yang penuh sensasi via media sosial. Kisah ini pun menjadi viral, hingga akhirnya diberitakan di berbagai infotainment.
Si artis pun diundang di acara-acara talkshow, namanya semakin melambung, dan jobnya semakin bertambah.
Bagaimana dengan artis yang berprestasi?
Biasanya kisah mereka tak akan se-gemerlap dan se-viral si artis sensasional, dan namanya tak 'se-terang' si artis penuh sensasi.
3. Karakteristik mereka yang berprestasi lebih banyak 'diam', sehingga jarang terekspos
Mereka yang memiliki mindset mengejar prestasi biasanya fokus ke prestasi mereka dan mengabaikan untuk mengisahkan kisah pribadinya.
Jenis artis seperti ini biasanya jauh dari yang namanya sensasi karena ia fokus mengejar prestasi.
Sebagai contoh, kamu bisa melihat para penyanyi pop yang tidak banyak sensasi justru namanya kalah gemerlap, jika dibandingkan para penyanyi dangdut yang kerap 'dekat' dengan sensasi.
Padahal banyak penyanyi pop bertalenta bagus di Indonesia, tapi yang disorot adalah penyanyi dangdut bersuara pas-pasan namun penuh sensasi.
Baca juga:
Memang betul kalau artis yang sensasional bakal melambung namanya. Namun biasanya hal itu tidak bertahan lama, jika si artis tak memiliki satu talenta pun.
Nama si artis akan tenggelam jika 'kisah sensasi' si artis sudah basi dan 'kalah' dari kisah sensasi terbaru dari artis sensasional lainnya.
Jadi, meskipun sensasi bisa dibilang 'mengalahkan' prestasi, sebaiknya jauhi cara terkenal dengan proses instan tersebut.
Alangkah baiknya agar kamu fokus mengasah talentamu dengan tujuan menciptakan prestasi, ketimbang fokus menciptakan 'kisah semu' yang berujung pada lahirnya sensasi. (af)