Ini Akibatnya, Apabila Kamu Terkena Gigitan dari Komodo
Binatang komodo merupakan binatang warisan purbakala yang masih hidup hingga sekarang. Indonesia patut berbangga, karena hewan reptil raksasa ini hidup dan berkembang biak di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Mengenai komodo, konon binatang pemakan daging ini memiliki semacam bisa yang lumayan berbahaya.
Apabila kita digigit oleh binatang ini, apa yang kira-kira akan terjadi?
Menerut peneliti dari Universitas Melbourne, Australia -- biawak Perentie (Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari suku Agamidae, kemungkinan besar memiliki semacam bisa. Hal itu juga ada pada komodo, yang ternyata memiliki bisa yang lumayan membahayakan. Meski tak sehebat bisa ular, bisa komodo dinilai memiliki bahaya tingkat menengah.
Yang terjadi apabila kita digigit oleh komodo adalah, luka yang timbul akan terkena infeksi akibat bakteri yang ada di mulut hewan ini. Tentunya jangan lupa juga, ada efek lain dari bisa yang dimiliki hewan purbakala ini.
Para peneliti telah mengamati luka-luka di tangan manusia akibat gigitan komodo. Luka tersebut memperlihatkan reaksi berupa:
- bengkak secara cepat dalam beberapa menit
- gangguan lokal dalam pembekuan darah
- rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa gejala yang bertahan hingga beberapa jam kemudian.
Di dalam tubuh komodo diketahui ada sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun. Sampelnya telah berhasil diambil dari mulut seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo.
Selain mengandung bisa tingkat menengah, air liur komodo diketahui juga memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya, yaitu lebih dari 28 bakteri Gram-negatif -- dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini.
Bakteri-bakteri yang ada di air liur komodo tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh
mangsanya -- dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi.
Adapun bakteri yang paling mematikan di air liur komodo adalah -- bakteri bernama Pasteurella multocida. Bakteri ini diketahui sangat mematikan, setelah melalui percobaan dengan tikus laboratorium sebagai subjeknya.
Meski begitu, komodo justru kebal dengan bakteri yang ada di tubuhnya itu. Alhasil, penelitian pun dilakukan demi mencari molekul antibakteri dengan harapan dapat digunakan untuk pengobatan manusia.
Bagaimana menurutmu? (fa)