Kisah Paman Sate di Lokasi Bom Sarinah, Netizen: "Dialah 'Mujahid' yang Sebenarnya"
Tragedi bom Sarinah pada hari Kamis (14/01) selain menyisakan kisah duka, ada juga kisah unik yang beredar di media sosial. Kisah yang dimaksud adalah tentang sosok paman sate di dekat lokasi kejadian, tepatnya 100 meter dari tempat meledaknya bom.
Yang membuatnya unik adalah, si paman sate tidak beranjak dari tempatnya -- pasca terjadinya ledakan bom. Ia tetap berada di sana demi mencari nafkah untuk keluarganya.
Karena sifatnya yang 'kekeuh', salah satu netizen pun mengomentari -- bahwa paman sate itu adalah 'mujahid' yang sebenarnya -- yaitu 'mujahid' yang mencari nafkah dalam situasi apapun, demi istri dan anak-anaknya.
©Facebook/Merdeka.com |
Merdeka.com pun memposting kisah paman sate ini via fanpage mereka. Kisah tersebut kemudian menjadi viral di dunia maya, karena menarik antusiasme netizen.
Setyo Agus Eka Wayana: Tukang sate itulah Mujahid yang sebenarnya... Dia sungguh-sungguh berjihad mencari nafkah untuk keluarganya meski di bawah ancaman bom sekalipun....
Emil Tirah EL Ruznand: Sekali lagi tolong buat semua, jangan berburuk sangka dan jangan mengarang cerita yang belum kalian tau, Bapak ini tadi bener2 diwawancarai sama TV One, dia tetap berdagang demi mencari uang, dan kebetulan tadi sangat ramai pembeli. Hidup mati ada di tangan Allah, itu yang Bapak ini bilang, jadi dia gak takut. Ada Allah yang melindungi.
Iskandar Dinata: Kalau takut, gak jadi jualan. Kalau gak jualan gak makan. Justru orang macam penjual sate inilah yang berjasa buat keluarganya.
Helena Adriany: Loh, justru peluang lakunya kan lebih besar. Banyak petugas dan penonton kelaparan. Lagian shownya udah selesai berjam-jam yang lalu. Sukses ya Pak! Semoga cepat habis dan cepat pulang ke rumah malam ini.
Syukria Ikhsan Zam: Namanya rakyat kecil, seperti kita2 ini yang penting cari uang yang halal bagaimanapun kondisinya.
Melihat dari komentar netizen di atas, rupanya bapak penjual sate itu menuai banyak pujian atas kegigihannya dalam mencari nafkah.
Adapun, yang mengunggah foto paman sate tersebut adalah seorang pengguna Path bernama Wimpy. Menurutnya, posisi jualan si tukang sate yang terlihat cukup tua itu hanya 100 meter dari TKP. Wimpy pun menyebut fenomena unik nan berani ini adalah bukti ketangguhan orang Jakarta yang tidak takut terhadap aksi terorisme.
"Gerobak sate ini hanya 100 meter dari lokasi serangan teroris sekitar 2 jam lalu, dan si abang masih memanggang satenya dan orang-orang pun masih terus memesan sate. Ini lah Jakarta!!! Kalian tidak bisa meneror orang-orang Jakarta!! Takut tak ada dalam kamus kami," tulis Wimpy dalam akun Pathnya.
Postingan di atas seakan membuktikan bahwa warga Indonesia khususnya warga Jakarta tidak takut dengan teror. Mereka tetap tenang, karena mereka lebih takut dengan Tuhan ketimbang dengan teroris. Bahkan ada netizen yang berkata bahwa, mereka sudah berpengalaman dijajah selama 350 tahun lebih. Jadi kejadian ini masih bisa diatasi. (fa)