--> Skip to main content


  

Berikut Ini Cara Membuat Skenario yang Ternyata Tak Terlalu Sulit

Cara menulis skenario - Tahukah kamu, ada satu hal yang sangat penting dalam dunia seni peran, baik itu film, teater, sinetron, maupun FTV.

Apakah itu?

Jawabannya adalah skenario.

Dewasa ini, kebutuhan akan skenario sangatlah besar -- bahkan melebihi kebutuhan akan novel. Hal itu disebabkan karena perubahan tren, di mana masyarakat lebih suka 'menonton' ketimbang 'membaca'. Alhasil, job sebagai penulis skenario -- kini semakin menjanjikan saja.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menulis skenario itu?

Bicara soal cara menulis skenario, bagi yang sudah pernah melakukannya -- tentu tidak perlu membaca tulisan ini. Namun bagi kamu yang masih awam, kamu perlu membaca tulisan ini sampai habis. Di sini akan dijelaskan mengenai cara-cara dalam menulis skenario, yang ternyata tak terlalu sulit.

Lantas, seperti apakah caranya?


cara membuat skenario tak terlalu sulit
Cara menulis skenario


Berikut ini cara menulis skenario step by step, antara lain:


1. TENTUKAN IDE CERITA

Hal yang pertama dilakukan sebelum membuat isi skenario adalah, menentukan ide cerita.

Buatlah sebuah cerita yang unik, menarik, dan tidak klise, agar penonton tidak bosan. Inspirasinya bisa dilihat dari keadaan lingkungan sekitar ataupun dari imajinasimu. Yang terpenting, jangan sampai ide cerita ini menjiplak milik orang lain, karena itu sangat tidak etis.


2. BUATLAH PREMIS

Premis adalah menggambarkan keseluruhan isi cerita dalam 1 atau 2 kalimat. Bagian ini sangatlah penting, karena bisa menjadi 'persona' cerita yang akan diletakkan pada bagian sinopsis. Dengan begitu, pembaca akan memahami bentuk cerita secara garis besar -- hanya dalam 1 - 2 kalimat.

Contoh: Film BATMAN V SUPERMAN: DAWN OF JUSTICE
Premisnya: "Batman terlibat konflik dengan Superman karena kesalahpahaman. Namun akhirnya mereka 'bersatu' untuk mengalahkan musuh yang sebenarnya.


3. SIAPKAN SINOPSIS

Sinopsis merupakan sebuah 'pijakan' sebelum membuat skenario. Tanpa sinopsis, kamu akan kesulitan dalam menulis isi skenario.

Untuk sinopsis sendiri, berasal dari ide cerita dan premis yang dituangkan ke dalam 300 - 600 kata.


4. SUSUN TREATMEN (pembabakan)

Treatmen atau pembabakan merupakan pembagian struktrur dari sinopsis menjadi beberapa babak. Dalam cerita pada umumnya -- menggunakan struktur tiga babak (Tree Acts Structure), tapi ada juga yang menggunakan Nine Acts Structure (struktur sembilan Babak).

Struktur 3 babak terdiri dari:
- Perkenalan (tokoh, setting, dll)
- Konflik (klimaks)
- Penyelesaian.

Struktur 9 babak terdiri dari:
- Kejadian buruk yang menimpa orang lain
- Pengenalan Tokoh Utama (protagonis)
- Kejadian buruk menimpa orang lain atau terlibat pada masalah orang lain pada babak 1.
- Protagonis dan Antagonis
- Protagonis berusaha keluar dari masalahnya
- Protagonis salah mengambil jalan
- Protagonis mendapat pertolongan
- Protagonis berusaha keluar dari masalah lagi
- Protagonis dan antagonis berperang menyelesaikan masalahnya.


5. BUAT SCENE PLOT/ OUTLINE SCENE

Scene Plot adalah rencana peristiwa-peristiwa yang akan diambil. Pembuatan scene plot akan mempermudah pembuatan isi skenario.

Contoh scene/plot:
1. Rangga pergi ke Jogja menemui Cinta.
2. Rangga kemudian mengajak Cinta jalan-jalan ke suatu tempat
3. Dan Seterusnya.


6. BUAT ISI SKENARIO

Inilah inti dari pembuatan skenario, yakni pembuatan isinya. Setelah melewati tahapan-tahapan sebelumnya, maka pembuatan isi skenario akan menjadi lebih mudah.

Berikut ini ada beberapa istilah yang dipakai dalam penulisan skenario. Istilah ini berlaku secara universal, artinya di negara manapun skenario ditulis dan diproduksi -- mereka menggunakan istilah-istilah berikut ini,

Adapun istilah-istilah yang dimaksud antara lain:

- Fade in : ketika adegan baru dimulai pertama kali
- Fade Out : Ketika sebuah babak berakhir dan kemudian diselingi oleh iklan sebelum memulai babak baru. Atau ketika sebuah episode berakhir dan akan bersambung ke episode selanjutnya
- Cut to : Perpindahan dari satu adegan ke adegan lain secara berkesinambungan
- Dissolve to : mirip dengan cut to, tapi dipergunakan untuk adegan masa lalu (flashback) yang memiliki durasi cukup panjang
- V.O (Voice Over) : Hanya terdengar suara. Biasanya digunakan untuk suara dalam hati si tokoh
- O.S (Off Scene) : Suara pemain terdengar lebih dahulu sebelum sosoknya sendiri muncul
- CUT TO FLASH BACK : petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
- Flash back : Adegan masa lalu. Flash back ini bisa berlangsung sebentar, bisa juga agak lama
- FLASH BACK CUT TO : petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
- POV (Point Of View) : melihat sesuatu dari sudut pandang seorang tokoh
- VFX (Visual Effect) dan SFX (Sound Effect) : VFX dan SFX ini biasa dipakai adegan yang sulit divisualisasikan
- ACT : Babak
- Scene : Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita
- INT : Singkatan dari Interior, menunjukkan keterangan di dalam ruangan
- EXT : Singkatan dari Exterior, menunjukkan keterangan di luar ruangan
- Establishing Shoot : Pengambilan Gambar Secara Keseluruhan atau penuh.


Itulah dia cara (step by step) membuat skenario yang ternyata tak terlalu rumit. Semoga penjelasan di atas bisa menambah wawasanmu seputar dunia menulis. (fa)

Baca Juga